Belakangan, warganet terutama para orang tua dan pemain muda ramai membicarakan kabar bahwa Roblox bakal diblokir di Indonesia. Alasannya, platform ini disebut memiliki konten kekerasan, pornografi, dan hal-hal yang dianggap tidak mendidik bagi anak-anak.
Pemerintah menyatakan siap memblokir jika terbukti konten di dalamnya memberikan dampak buruk terhadap perilaku generasi muda. Wakil Menteri Komunikasi dan Digital menegaskan bahwa pengawasan terhadap permainan daring seperti Roblox adalah bagian dari upaya menciptakan ruang digital yang aman untuk anak-anak.
Meski begitu, Menteri Komunikasi dan Digital mengklarifikasi bahwa belum ada rencana pemblokiran saat ini. Proses yang dilakukan masih sebatas evaluasi oleh pihak terkait. Di sisi lain, beberapa anggota DPR menolak wacana pemblokiran total, dan justru mendorong penguatan pengawasan konten serta literasi digital bagi orang tua dan anak-anak agar mereka lebih bijak saat menggunakan platform ini.
Dampak yang Saya Amati apabila jika Roblox Diblokir—Sebagai Refleksi
- Hilangnya Ruang Kreativitas Anak Muda
Bagi banyak anak dan remaja, Roblox bukan sekadar game—ia adalah ruang belajar dan berkreasi. Melalui Roblox Studio, mereka bisa belajar coding, desain game, hingga logika berpikir kreatif. Jika diblokir, kesempatan ini bisa hilang begitu saja.
- Meningkatnya Ketergantungan pada VPN
Pengalaman dari kasus pemblokiran platform lain menunjukkan bahwa pengguna justru beralih ke VPN. Ini berisiko membuka celah keamanan baru sekaligus mengurangi efektivitas pemblokiran itu sendiri.
- Hilangnya Kepercayaan Komunitas Developer Lokal
Ada banyak kreator muda Indonesia yang sudah menghabiskan waktu dan tenaga membangun proyek di Roblox. Pemblokiran mendadak bisa mematahkan semangat mereka dan menghilangkan peluang ekonomi digital.
- Reputasi Digital yang Dipertaruhkan
Langkah tegas seperti pemblokiran total dapat membuat Indonesia terlihat kurang ramah terhadap ekosistem kreator digital, terutama di mata komunitas teknologi global yang semakin terbuka.
Kesimpulan dan Pandangan Saya
Bagi saya, isu pemblokiran Roblox mencerminkan tantangan besar dalam menyeimbangkan perlindungan anak dan pengembangan ekosistem digital kreatif. Tindakan tegas memang perlu, tetapi pemblokiran total bukan satu-satunya jalan.
Alternatif yang lebih membangun antara lain:
Memperkuat sistem rating dan moderasi konten di platform
Meminta pengembang Roblox untuk meningkatkan kontrol regional
Mengedukasi orang tua dan anak agar paham manfaat sekaligus risiko dunia digital
Bagi pendapat saya, melindungi generasi muda bukan berarti menutup semua pintu, tetapi memastikan pintu itu aman untuk dilalui.